Sergio Ramos dan Keluarga Mendapatkan Ancaman Pembunuhan
Sergio Ramos mengungkapkan dirinya beserta keluarga menerima ancaman pembunuhan setelah dianggap mencederai Mohamed Salah saat Liverpool kalah lawan Real Madrid di final Liga Champions musim lalu.
Kapten Madrid tersebut dinilai sebagai penyebab keluarnya Salah pada menit ke-30 dan berujung pada kemenangan bagi Los Blancos selepas menundukkan Liverpool dengan skor 3-1 pada Mei kemarin.
Buntutnya, Ramos kerap menerima teror atas indisen itu, tak terkecuali dari fans tim nasional Inggris yang terus menyorakinya ketika melakoni partai Liga Negara UEFA yang berakhir kekalahan 2-1 kontra Spanyol, Sabtu (8/9).
Padahal, berulang kali bek internasional Spanyol berusia 32 tahun tersebut menyatakan tak berniat mencederai Salah, yang tampil kurang optimal di Piala Dunia 2018 bersama Mesir.
"Saya akan lebih senang mendapat penerimaan yang lain karena orang-orang hanya mengingat aksi saya di final [Liga Champions] dan tak ada yang mengingat ancaman pembunuhan yang datang ke saya dan keluarga," ujar Ramos.
"Itu adalah isu yang sangat sensitif dan mungkin hanya dianggap sebagai lelucon, itulah mengapa mereka [fans Inggris] menyoraki saya. Hati nurani saya sudah jelas, saya sudah memberikan klarifikasi dan tak akan melakukannya lagi."
"Anda tak akan pernah menduga ada penerimaan yang tak baik seperti itu. Seperti yang pernah saya katakan, jika mereka [fans Inggris] punya sesuatu yang baik, itu akan ada di saat mereka selalu bersama para pemain hebat. Tapi tak seperti itu, saya sangat tenang dan hati nurani saya sangat jelas dalam aspek tersebut."
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya sama sekali tak pernah mencoba untuk melukai sesama pemain. Ada orang-orang yang salah paham, tapi itu memang hal yang ada di sepakbola dan tak akan mengubah apapun."
No comments: